tak terasa sudah 9 hari umat muslim di seluruh pelosok negeri ini menjalankan ibadah puasa. yang dimana puasa yang dijalankan adalah puasa ramadhan yaitu suatu ibadah yang pelaksanaannya satu tahun sekali dan sebulan lamanya yaitu hanya di bulan ramadhan saja.
ya, pada bulan ramadhan yang penuh ampunan ini sejenak mari kita renungkan suatu Syair yang sudah tidak asing lagi di telinga kita.
salah satu Syair yang dibuat oleh salah seorang tokoh sufi terkenal di daerah baghdad ini, yakni Abu Ali Al Hasan bin Hani Al Hakam 757-814 H yang dikenal dengan panggilan Abu Nawas. Karena kepiawaiannya setiapkali ia mengungkapkan kegemarannya pada anggur dan melalui kalimat-kalimat indah.
ya, pada bulan ramadhan yang penuh ampunan ini sejenak mari kita renungkan suatu Syair yang sudah tidak asing lagi di telinga kita.
salah satu Syair yang dibuat oleh salah seorang tokoh sufi terkenal di daerah baghdad ini, yakni Abu Ali Al Hasan bin Hani Al Hakam 757-814 H yang dikenal dengan panggilan Abu Nawas. Karena kepiawaiannya setiapkali ia mengungkapkan kegemarannya pada anggur dan melalui kalimat-kalimat indah.
Sehingga
pada masa pemerintahan Raja Harun ar-Rasyid ia diangkat sebagai penyair
kepercayaan raja. Ia juga seorang tokoh sufi, yang dikenang karna kecerdikan
dan kejenakaanya saat masih hidup, kisah-kisah hidup beliau ini juga telah
banyak dibukukan, karna selain lucu tapi kisah-kisahnya juga sangat serat akan
hikmah.
Pada
mulanya Abu Nawas merupakan sosok yang sangat hedonis, namun seiring
bertambahnya usia ia mulai mengurangi sifat hedonis tersebut hingga akhirnya
benar-benar taubat. Dan di masa taubatnya itulah ia menuliskan syair yang
begitu terkenal sampai kini.
Ilaahi lastu lilfirdausi ahlan
Walaa aqwaa ‘alannaaril jahimi
Walaa aqwaa ‘alannaaril jahimi
Fahabli taubatan waghfir dzunuubi
Fa innaka ghoofiruddzambil ‘adziimi
Dzunuubi mitslu a’daadir rimaali
Fahablii taubatan yaa dzaljalaali
Fahablii taubatan yaa dzaljalaali
Wa’umrii naaqishun fiikulliyaumi
Wa dzambii zaa-idum kaifahtimali
Ilaahi ‘abdukal ‘aashi ataaka
Muqirron biddzunuubi waqod da’aaka
Muqirron biddzunuubi waqod da’aaka
Fa in taghfir fa anta lidzaaka ahlun
Wa in tadrud faman narjuu siwaaka
Wahai Tuhan, ku tak layak ke SurgaMu
Juga, Aku tidak sanggup ke neraka-Mu
Terimalah taubatku dan ampuni segala dosaku
Sesungguhnya Engkaulah pengampun dosa-dosa besar
Juga, Aku tidak sanggup ke neraka-Mu
Terimalah taubatku dan ampuni segala dosaku
Sesungguhnya Engkaulah pengampun dosa-dosa besar
Dosa-dosaku tak terhitung bagaikan
pasir
Maka terimalah taubatku wahai engkau sang maha agung
usiaku yang semakin hari semakin berkurang
sedang dosaku pula bertambah setiap masa
Maka terimalah taubatku wahai engkau sang maha agung
usiaku yang semakin hari semakin berkurang
sedang dosaku pula bertambah setiap masa
Tuhanku, hamba-Mu yang sering
melakukan
maksiat telah datang kepada-Mu
Senantiasa Berbuat dosa, dan sesungguhnya
telah berdoa kepada-Mu
maksiat telah datang kepada-Mu
Senantiasa Berbuat dosa, dan sesungguhnya
telah berdoa kepada-Mu
Jika Kau ampunkan, maka itu hak-Mu
Dan jika Kau tinggalkan, maka siapa lagi
yang hendak kami harapkan seperti-Mu
Dan jika Kau tinggalkan, maka siapa lagi
yang hendak kami harapkan seperti-Mu
Komentar
Posting Komentar